Mencari Kebermaknaan Hidup

Kalau anda ingin mengalami kehidupan yang bahagia, ikatlah kehidupan itu kepada suatu sasaran, bukan kepada orang atau benda –Albert Einstein--

Hidup itu proses. Dan kehidupan adalah spiritualitas. Tanpa spiritualitas, kebermaknaan dalam hidup pupus dan berbekas. Maka jadikan proses kehidupan menuju kebermaknaan dengan mengembangkan keberpihakan kepada pemberdayaan dan membesarkan orang lain. Inilah spiritualitas kehidupan.

“untuk meraih cita-cita besar, kita tak hanya perlu bertindak, juga harus bermimpi: tak hanya perlu merencanakan, namun harus juga meyakini” -Antole France-
Ketika harapan dibentangkan, hati pun telah dihiasi oleh semangat untuk saling membesarkan dimana diri tak lagi diselimuti dengki. Maka mulailah memanage diri untuk menggapai sasaran prestasi, yakni kebermaknaan. Rumuskan tujuan, lalu targetkan untuk mencapainya. Biarkan pikiran kreatif anda bekerja, menyusun schedule pencapaian-pencapaian kebermaknaan itu dengan prestasi. Biarkan pikiran anda menemukan formula ini

K = f(a+t)
K = f(achievement+tajalli)

Proses hidup akan indah jika diarahkan kepada kebermaknaan (K). Untuk itu, biarkan hidup diisi dengan prestasi yang dikombinasikan dengan tajalli. Dimana prestasi mendorong manusia untuk mengembangkan orang lain dan mengangkat status sosial orang lain. Ditopang dengan penanaman makna “hidup adalah menjadi,” menjadi untuk mengais kebermaknaan. Banyak memberi, mengembangkan orang lain adalah tanda tercapainya kebermaknaan. Demikian, tujuan demi kebermaknaan hidup. Gerak yang selalu bertindak untuk pencapaian tujuan, membuat waktu mengalir indah, penuh sesak dengan makna hingga membuat diri menjadi manusia berjiwa tak mati. Dengar bisikan hati!! Jiwa manusia merupakan gerak laku yang berbuat, dengan membuka hati untuk memberi dan mengembangkan.

Untuk itu, biarkan pikiran kreatif bertindak merumuskan sasaran, lalu tersenyumlah jika hati mengkukuhkannya dalam perbuatan. Biarkan nurani menjemput makna dengan dihantarkan prestasi atas usaha pikiran, hati, dan perbuatan yang harmonis. Hidup itu adalah anugerah. Rawatlah hidup dengan usaha-usaha nan sesuai dengan tujuan hidup, yakni kebermaknaan. Ini membuat anugerah lebih mekar lagi.

Penulis :
Khairul Arifin (KDI PC IPM Imogiri)

sumber : http://pinsalabim.blogspot.com/2012/02/mencapai-kebermaknaan-hidup.html