Yogyakarta- Wakil Presiden RI Boediono  mengapresiasi Muhammadiyah yang banyak berkontribusi terhadap  pemberdayaan masyarakat. Pemerintah, diakuinya, seharusnya bisa banyak  belajar dan bekerja sama dengan Muhammadiyah dalam program-program  kerakyatan. 
  Hal tersebut disampaikan RI 2 dalam kunjungannya ke lokasi integrated farming (pertanian terpadu) di Desa Piyungan Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang (17/10).
  “Pemerintah ingin belajar banyak dari Muhammadiyah terutama tentang  bagaimana memberdayakan masyarakat kita. Kunjungan ini adalah langkah  pemerintah  untuk  melihat apa yang sedang dilakukan Muhammadiyah. Syukur nanti ada  langkah-langkah untuk saling melengkapi satu sama lain,” ungkapnya.
  Dalam kunjungan tersebut, Wapres  beserta  istri  dan rombongan meninjau model pertanian terpadu kelompok Tani  Surya  Gemilang yang merupakan mitra binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat  (MPM) Muhammadiyah. Selain melihat penanaman padi, peternakan lele dan  domba Marino, Wapres juga diperlihatkan beberapa inovasi unggulan  seperti burger pakan ternak, burger pakan ikan dan pupuk kocor.
  Sistem pertanian terpadu binaan MPM ini, seperti dijelakan Sekretaris  MPM Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan memadukan antara pertanian,  peternakan dan perikanan dalam setiap aktivitas produksinya. “Sistem  pertanian terpadu ini telah terbukti mengurangi beban ongkos produksi  hingga 70%, yang tentu saja secara otomatis akan meningkatkan pendapatan  petani,”jelasnya.
  Di tempat yang sama, Gubenur Jawa Tengah Bibit Waluyo menyatakan saat  ini tidak ada krisis pangan di propinsi yang dipimpinnya. “Di Jawa  Tengah ini tidak mengenal yang namanya krisis pangan. Yang ada hanya  sejahtera,” tegasnya.
  Ia mengungkapkan ketahanan pangan di Jawa Tengah saat ini sangat baik.  Dijelaskan Bibit, stok beras terutama raskin, mencukupi sampai akhir  Desember.
  Sementara itu, Ketua  Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan keresahannya  terhadap masih maraknya impor. Sementara bangsa kita sesungguhnya punya  potensi yang sangat besar untuk bisa mandiri. “Kami masih sedikit agak  resah Pak Wapres, bahwa disana-sini kita masih impor,” katanya.
  Ia mengungkapkan, saat ini Muhammadiyah terus berusaha melakukan  kerja-kerja kemasyarakatan yang dipersembahkan untuk kemajuan bangsa  ini. “Apabila kita gerakkan semua potensi yang kita miliki, Insya Allah kita bisa mandiri dalam banyak hal,” kata Haedar.
sumber : www.muhammadiyah.or.id 






 
 

 

 
 
 
