Ramadhan, memang tak asing lagi kita mendengarnya, itulah sebuah bulan yang sangat dielu-elukan oleh kaum muslimin, bahkan sangat ditunggu-tunggu kedatangannya. kemudian dikala akhir ramadhan, mereka berdoa semoga bisa dipertemukan dengan bulan ramadhan di tahun depan. sering juga ada sebuah ungkapan " mbok ya semua bulan itu bulan ramadhan saja ", memang dibulan ramadhan Allah mengobral habis-habisan pahalanya bagi para pembelanja amal shalih. itulah sebabnya ramadhan selalu ditunggu-tunggu kedatangannya dan di tangisi dikala sudah akan berakhir.
Terlepas dari itu semua ada sebuah hal yang mungkin menarik untuk kita kaji bersama, ternyata kata ramadhan itu bermakna pembakaran, atau istilah kerennya oksidasi, tentu jika kita tinjau dari ilmu kimia, pembakaran itu adalah sebuah reaksi yang secara sederhana akan mengubah suatu reaktan menjadi suatu produk yang itu merupakan hasil reaksi yang terjadi.
Pembakaran terhadap penyakit hati
Manusia adalah makhluk\ Allah yang dibekali 2 sisi sifat yang memang saling kontradiktif, sikap baik dan sikap buruk. sejak zaman nabi adam pun sudah terlihat sifat buruk yang ada pada diri manusia,pada saat nabi adam dan siti hawa dilarang oleh Allah untuk mendekati pohon (syajarot) khuldi, dengan bisikan dan rayuan iblis, mereka akhirnya takluk dan akhirnya melanggar aturan yang telah dibuat oleh Allah, penciptanya. Ini sebenarnya sudah menunjukkan adanya sifat rakus yang tertanam dalam lubuk hati manusia. Sudah secara jelas Nabi Adam diberikan berbagai kenikmatan syurgawi yang secara cuma-cuma diberikan oleh Allah SWT, dan Allah hanya melarang untuk menjauhi pohon khuldi, tetapi nabi adam melanggarnya. kemudian yang kedua sikap iri, menginginkan kebahagiaan yang diperoleh orang lain itu berpindah ditangannya. sebuah sikap yang sering menimbulkan pertumpahan darah sekalipun.
Manusia adalah makhluk\ Allah yang dibekali 2 sisi sifat yang memang saling kontradiktif, sikap baik dan sikap buruk. sejak zaman nabi adam pun sudah terlihat sifat buruk yang ada pada diri manusia,pada saat nabi adam dan siti hawa dilarang oleh Allah untuk mendekati pohon (syajarot) khuldi, dengan bisikan dan rayuan iblis, mereka akhirnya takluk dan akhirnya melanggar aturan yang telah dibuat oleh Allah, penciptanya. Ini sebenarnya sudah menunjukkan adanya sifat rakus yang tertanam dalam lubuk hati manusia. Sudah secara jelas Nabi Adam diberikan berbagai kenikmatan syurgawi yang secara cuma-cuma diberikan oleh Allah SWT, dan Allah hanya melarang untuk menjauhi pohon khuldi, tetapi nabi adam melanggarnya. kemudian yang kedua sikap iri, menginginkan kebahagiaan yang diperoleh orang lain itu berpindah ditangannya. sebuah sikap yang sering menimbulkan pertumpahan darah sekalipun.
Sebuah cerita telah dikisahkan kepada kita, yakni dikala qabil dan habil, putra dari Nabi Adam AS yang waktu itu akan dinikahkan dengan saudara perempuan dari masing-masing sebaliknya, waktu itu qabil tidak setuju dengan keputusan bahwa ia harus menikahi pasangan dampit dari habil, karena pasangan dampitnya dianggap lebih cantik jelita, dan Qabil pun iri terhadap habil, yang kemudian berakhir dengan pembunuhan yang dilakukan Qabil terhadap saudarannya sendiri, Habil. itulah sedikit contoh mengenai sifat sifat yang sering menjangkiti insan manusia dan tentunya harus sesegera mungkin kita berantas. Mumpung pada saat bulan ramadhan ini, marilah kita manfaatkan untuk membuang jauh-jauh penyakit-penyakit hati yang ada dalam diri kita, karena ramadhan memang bermakna sebuah oksidasi yang tentunya diharapkan bisa mereduksi sikap-sikap buruk yang menjangkiti diri kita. Dengan berpuasa kita akan lebih bisa belajar bersyukur, qanaah dengan apa yang diberikan kepada kita, kita juga aakan tersadar betapa beratnya saudara-saudara kita yang mungkin kurang seberuntung kita, makan hanya sekali dalam sehari, itupun dengan kerja keras, usaha totalitas menguras tenaga. dengan puasa inilah kita akan belajar menerima apa yang memang telah diberikan kepada kita, dengan puasa kita akan mengoksidasi penyakit rakus dan penyakit-penyakit hati lainnya yang menghantui setiap langkah kita. Ramadhan memang dihadirkan oleh Allah untuk pembelajaran bagi makhluknya, ramadhan sebagai universitas kehidupan yang nyata untuk belajar artinya hidup dan belajar memaknai kehidupan ini. dengan hadirnya ramadhan ini seperti yang telah dikatakan diawal yaitu reamadhan sebagai suatu proses reaksi tentunya akan mengubah diri kita yang mungkin semula masih ada sifat-sifat buruk akan berubah menuju pribadi yang lebih baik lagi tentunya menuju ke arah sebuah ekspektasi kehidupan yaitu sebenar-benarnya taqwa. Insya Allah