POTENSI siswa sekolah menengah kejuruan atau Esemka (SMK) sebagai seorang tenaga terampil, perakit mobil atau motor sebenarnya sangat melimpah di negeri ini. Namun sayang, sumber daya kreatif itu kurang termanfaatkan. Banyak faktor seolah menjadi sebuah tembok tebal penghambat krativitas anak bangsa itu. Namun mencuatnya nama mobil Kiat Esemka di sentero nusantara kembali membuka mata semua orang dari kalangan pejabat hingga rakyat jelata.
Banyak potensi sebenarnnya ada di sejumlah sekolah. Salah satunya di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri. Meski sederhana, dua siswa sekolah itu masing-masing Niko Afriandi dan Nanang Budi Setiawan didampingi Ketua Program Studi Otomotif SMK Muhammadiyah I Imogiri, Harry Agus Susanto SPdT mampu membuat sebuah inovasi baru di bidang otomotif. Hingga kini ciptaan siswa tersebut bisa dimanfaatkan untuk tranportasi.
”Bukan mobil, tidak pula motor. Bentuknya saja mirip gokart, 75 persen spesifikasi menggunakan ciptaan siswa serta kombinasi mesin motor Honda Supra,” jelas Harry, Sabtu (7/1).
Pembuatan sebuah inovasi mobil mirip gokart tersebut membutuhkan waktu 1,5 bulan. Tetapi dikerjakan sepanjang hari, mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. ”Paling penting mau menyediakan waktu saya yakin bisa membuat sebuah inovasi baru di bidang otomotif,” ujarnya. Harry mengatakan, apa yang dilakukan bukan hanya mencari sebuah sensasi. Tetapi sebuah upaya meningkatkan kemampuan siswa dibidang otomotif. Karena pembuatan inovasi itu tidak sedikit biayanya. ”Sekitar Rp 9 juta harus dikeluarkan sampai siap digunakan,” jelas Harry.
Program pembuatan inovasi otomatif di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri bukan hal baru. Kegiatan itu sesuai dengan komitmen Kepala SMK Muhammadiyah 1 Imogiri, Drs H Nur Wahyuntoro yang terus mendukung program inovasi otomotif. Mobil unik tersebut pernah dipamerkan dalam Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu.
(Sukro Riyadi)-m
sumber berita : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=137740&actmenu=36
”Bukan mobil, tidak pula motor. Bentuknya saja mirip gokart, 75 persen spesifikasi menggunakan ciptaan siswa serta kombinasi mesin motor Honda Supra,” jelas Harry, Sabtu (7/1).
Pembuatan sebuah inovasi mobil mirip gokart tersebut membutuhkan waktu 1,5 bulan. Tetapi dikerjakan sepanjang hari, mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. ”Paling penting mau menyediakan waktu saya yakin bisa membuat sebuah inovasi baru di bidang otomotif,” ujarnya. Harry mengatakan, apa yang dilakukan bukan hanya mencari sebuah sensasi. Tetapi sebuah upaya meningkatkan kemampuan siswa dibidang otomotif. Karena pembuatan inovasi itu tidak sedikit biayanya. ”Sekitar Rp 9 juta harus dikeluarkan sampai siap digunakan,” jelas Harry.
Program pembuatan inovasi otomatif di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri bukan hal baru. Kegiatan itu sesuai dengan komitmen Kepala SMK Muhammadiyah 1 Imogiri, Drs H Nur Wahyuntoro yang terus mendukung program inovasi otomotif. Mobil unik tersebut pernah dipamerkan dalam Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu.
(Sukro Riyadi)-m
sumber berita : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=137740&actmenu=36