Jadilah Pribadi Smart

Pribadi smart merupakan perpaduan antara pesona lahir dan batin. Dua komponen ini berpadu padan dan bersinergis memancarkan aura kepribadian yang menyenangkan. Kapanpun dan dimanapun, berusahalah menampilkan diri sebagai sosok smart, meskipun kita terlahir dengan bentuk fisik yang biasa. Pancarkah wajah yang berseri dan bersemangat, kau akan terlihat menarik! Ekspresikan pikiranmu yang sehat dan positif, sekelilingmu akan termotivasi!  

Daya tarik seorang memang bisa diukur dari berbagai sudut pandang.Baik kecantikan atau ketampanan, daya tarik tubuh, tingkatan sosial ekonomi, maupun pendidikan.
Akan tetapi, kelebihan lahiriah tersebut tidak akan berpengaruh banyak tanpa diikuti kepribadian yang baik. Kita bisa melihat, seseorang yang biasa secara fisik ternyata mampu menjadikan dirinya sebagai figur. Iya, kan?
Dalam meningkatkan kualitas diri menjadi pribadi smart, kita bisa kembangkan banyak hal. Pertama, wawasan. Jadilah manusia berwawasan luas. Bukan berarti harus berpendidikan tinggi, tetapi kemampuannya untuk belajar berbagai bidang mutlak diperlukan. Kedua, sopan dan beretika. Kesopanan dilihat dari cara berbicara atau berperilaku. Tingkat kesopanan dapat diukur dari cara menggunakan kata-kata atau bertutur kata dalam berbagai situasi. Etika sebenarnya juga dapat digunakan untuk mengukur, apakah ia menghargai dirinya sendiri atau tidak. Jika ia bisa menghargai diri sendiri, ia bisa menghargai orang lain.
Ketiga, mudah beradaptasi. Sesuaikan dirimu dengan lingkunganmu! Artinya kita semestinya memiliki sikap luwes dan fleksibel. Sikap luwes harus berpihak, mana yang bisa diterima dan mana yang harus ditentang. Ingat, luwes tidak berarti bertentangan dengan norma sosial, hukum, dan agama. Keempat, miliki kepekaan sosial. Jiwa sosial akan memberikan daya tarik tersendiri apabila dilakukan dengan penuh ketulusan. Ini adalah indikator egois atau tidaknya seseorang.
Kelima, bersikap tegas, sikap tegas tidak sama dengan sikap kasar. Prinsip ini bukan sekadar didasari kekerasan hati, tetapi lebih berpedoman pada norma yang berlaku. Sikap tegas menuntut seseorang untuk berani melawan arus, apabila arus itu bermuara ke suatu yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri.
Keenam, mampu mengendalikan diri. Aturlah emosimu! Berikan respon dengan perhitungan yang tepat, kau akan menjadi sosok yang mampu menguasai emosi. Jangan biarlah emosi menguasaimu!
Ketujuh, toleran. Kita harus mampu hidup di dunia yang heterogen. Toleransi yang tinggi adalah kesanggupan memperlakukan orang lain secara adil tanpa mengungkit-ungkit perbedaan yang ada, mampu berperan sebagai pengayom bagi sesama. Kedelapan, memiliki kehidupan religius. Kehidupan religius mencerminkan adanya dasar-dasar yang kuat dalam menjalani proses kehidupan. Kehidupan religius bukan berarti harus sok suci, munafik namun akan mengimplementasikan dalam perilaku, tutur kata dan sikap hidupnya. Iya, kan?

Sukarni
Dari Berbagai Sumber
*Pernah dimuat di Kuntum edisi 288
sumber : www.kuntum.net